Saturday, April 12, 2008

Situasi Pangan Dunia Kritis

Demikian salah satu pernyataan Direktur Jenderal FAO, Dr. Jacques Diouf saat memberikan konferensi persnya pukul 11.30 waktu roma hari ini tanggal 11 April 2008 di Kantor Pusat FAO. Konferensi pers yang dihadiri oleh berbagai wartawan dunia ini dilanjutkan dengan presentasi dan dialog Dirjen fao dengan para perwakilan negara untuk FAO yang ada di roma.

Pernyataan Dirjen FAO ini dikaitkan dengan situasi harga pangan dunia yang terus melambung serta ketersediaan pangan di pasar yang semakin menipis. Saat sekarang dikemukakannya bahwa stock pangan di pasar dunia mencapai level terendah setelah tahun 1980-an dan sudah sekitar 5 % lebih rendah dibandingkan dengan tahun yang lalu.

Kondisi mahalnya harga pangan memberikan dampak yang sangat serius khususnya di negara-negara yang berpenghasilan rendah dan defisit pangan. Situasi ini dapat menimbulkan dampak yang lebih berbahaya jika tidak ditangani segera karena dapat menjadi pemicu kerusuhan dan kejahatan di negara-negara tersebut yang pada akhirnya menimbulkan ketidak setabilan global.

Dikemukakan lebih lanjut ada 5 penyebab utama dari situasi meningkat tajamnya harga pangan dunia ini yaitu:
1. Meningkatnya kebutuhan (demand) akan bahan pangan di negara yang sedang tumbuh ekonominya (seperti China dan India) baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Akibat semakin sejahteranya penduduk di negara yang ekonominya sedang tumbuh ini menyebabkan meningkatnya konsumsi produk daging dan susu, dan hal ini mendorong peningkatan kebutuhan akan sereal.
2. Rendahnya stock pangan dunia yang diduga akan turun menjadi 405 juta ton pada akhir tahun 2008 dan jika terjadi hal ini akan menjadikan stock pangan dunia terendah setelah tahun 1982.
3. Adanya bencana alam seperti kebanjiran, kekeringan, dan badai yang terkait dengan adanya perubahan iklim global.
4. Kebutuhan sereal untuk bioenergi, dimana tahun 2007 menurut FAO sekitar 86 juta ton jagung untuk pangan sudah digunakan untuk menghasilkan energi.
5. Pertumbuhan penduduk dunia yang mencapai sekitar 78,5 juta orang per tahun

Mencermati situasi ini maka Dirjen FAO menghimbau kepada dunia Internasional (pemerintah maupun swasta) untuk mengambil langkah-langkah konkrit yang meliputi aksi jangka pendek serta jangka menengah dan panjang. Aksi yang diambil haruslah koheren dan menyeluruh, terfokus kepada situasi spesifik di masing-masing negara melalui perlindungan rumah tangga yang rentan di kota dan di desa, serta merangsang peningkatan produksi pangan nasional/lokal.

Peningkatan produksi pangan akan mungkin dilakukan jika petani (produser) pangan mendapatkan akses dan mampu untuk membeli saprodi baik untuk kebutuhan budidaya tanaman maupun untuk menghasilkan pakan ternak. Untuk itu dihimbau masyarakat Internasional untuk berkomitmen membantu dalam melakukan investasi di sektor ini.

Selanjutnya dijelaskan oleh Dirjen bahwa permasalahan pangan dunia ini adalah masalah yang kompleks dan memerlukan komitmen bersama masyarakat Internasional serta memerlukan pembahasan oleh para petinggi negara di dunia. Untuk itulah fao memberikan wadah untuk mendiskusikan segala sesuatunya terkait dengan hal ini melalui pertemuan tingkat tinggi dunia pada KTT dengan tema “keamanan pangan dunia dan tantangan terhdap perubahan iklim dunia dan bionergy” (The High Level Conference on world food security and the challenges of climate change and bioenergy) yang akan dilangsungkan pada tanggal 2 – 5 Juni 2008 di kantor pusat FAO Roma.

Ein schoenes Lied

Noch einen schoenes Lied